Renungan Harian: Jumat 28 Juni 2024, Lukas 6:35 – Menjadi Anak Allah Yang Mahatinggi
Lukas 6 : 35
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Banyak yang bilang, tulus ikhlas harusnya tidak menuntut ungkapan terima kasih. Ya, tentu! Tidak ada yang salah dari ungkapan itu. Akan tetapi, tidak salah juga, jika kita memberikan ungkapan terima kasih sebagai bentuk penghargaan atas kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita. Ungkapan terima kasih juga sebagai bentuk apresiasi atas usaha seseorang yang telah membantumu. Tanpa kita sadari, kita selalu mengabaikan bahwa segala hal baik yang orang lain lakukan kepada kita adalah satu bentuk bantuan dan kemudahan yang menghadirkan energi positif dalam diri kita. Pada kenyataannya kita masih saja selalu berat mengakui bahwa kebaikan-kebaikan tersebut layak untuk diapresiasi. Bahkan untuk sekedar mengucapkan “terima kasih” kita terbebani dengan berbagai alasan. “Ya kan memang itu tugas dia”, “Itu memang hal yang biasa dia lakukan”, “Dia melakukannya karena membalas kebaikanku” dan alasan lainnya. Di sisi lain, terkadang ada seseorang yang lupa atau tak tahu terima kasih saat sudah dibantu. Hal tersebut biasanya membuat orang yang memberi atau membantu menjadi kesal.
Yesus Kristus menegaskan bahwa dengan mengasihi musuh, bahkan memberkati dan mendoakan orang yang mengutuk ataupun mencaci kita, demikianlah identitas kita sebagai anak-anak Tuhan Allah menjadi nyata. Itulah yang membedakan diri kita dengan orang-orang yang belum mengenal Tuhan Allah! Seperti Tuhan Allah terhadap orang baik maupun orang jahat, menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik, menurunkan hujan bagi orang benar dan tidak benar. Kita pun dipanggil untuk terus berbuat baik tanpa pilih kasih, kepada orang baik maupun orang jahat. Yang kita benci adalah perbuatannya, tetapi setiap pribadinya selalu kita kasihi dan kita doakan.
Dalam relasi sosial, kita sering berada pada dua posisi ini, dibantu dan membantu. Saat kita dibantu kita akan berkata terima kasih. Demikian juga saat memberikan bantuan kita akan mendapatkan ucapan terima kasih. Melalui bacaan Alkitab saat ini Yesus Kristus mengajarkan sesuatu yang memiliki nilai tinggi yaitu berbuat baik atau mengasihi kepada mereka yang tidak tahu berterima kasih dan yang berbuat jahat. Dari firman ini kita belajar apa itu arti ketulusan dan kasih yang sesungguhnya. Amin
Doa : Ya Yesus Kristus, jangan biarkan kami terhanyut oleh sikap buruk dan membuat diri kami jadi buruk. Biarlah kasih-Mu menolong kami untuk tetap menjadi balk di dalam dunia yang jahat ini. Amin. (rhkgmim)