Renungan Harian: Jumat 20 Desember 2024, Mikha 5:9-13 Dibersihkan Dari Dalam


Mikha 5 : 9-13

Maka akan terjadi pada waktu itu, demikianlah firman Tuhan, Aku akan melenyapkan kudamu dari tengah-tengahmu dan akan membinasakan keretamu. Aku akan melenyapkan kota-kota negerimu dan akan meruntuhkan segala kubumu. Aku akan melenyapkan alat-alat sihir dari tanganmu, dan tukang-tukang peramal tidak akan ada lagi padamu. Aku akan melenyapkan patung-patungmu dan tugu-tugu berhalamu dari tengah-tengahmu, maka engkau tidak lagi akan sujud menyembah kepada buatan tanganmu. Aku akan menyentakkan tiang-tiang berhalamu dari tengah-tengahmu dan akan memunahkan berhalamu;

Seseorang dapat nampak baik dari luar, namun penuh dengan kejahatan di dalam dirinya. Tuhan Yesus sendiri pernah mengkritik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang disebutnya sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Alkitab menunjukkan bahwa Tuhan Allah memperhatikan apa yang ada di dalam diri seseorang sebagai sesuatu yang teramat penting (Matius 23:27).

Dalam meneguhkan janji kepada umat-Nya yang kelak terlepas dan dibebaskan dari tangan musuh dan kekuatan-kekuatan asing, Tuhan Allah bekerja dengan cara memurnikan umat-Nya dari dalam diri mereka. Pada ayat 9-13 ditunjukkan tindakan Tuhan Allah yang akan menyelamatkan kerajaan-Nya. Ia menyatakan diri sebagai Aku yang akan melakukan tindakan penyelamatan tersebut. Pertama-tama adalah dengan membersihkan umat-Nya dari dalam, dari segala bentuk ketidakkudusan, dan dengan demikian menghindarkan mereka dari murka-Nya.

Dalam perjalanan umat Allah, mereka berlaku serong dengan menggantikan kepercayaan kepada Tuhan Allah dengan berpaling dan bersandar kepada kekuatan militer (ay. 9-10), sihir dan peramal (ay. 11), serta penyembahan kepada patung-patung dan tugu berhala (ay. 12-13). Saat musuh dari luar menyerang mereka, umat Allah justru merespons dengan kekuatan manusia dan bukan kekuatan Tuhan Allah. Hal ini nyata di sepanjang perjalanan umat Israel sejak keluar dari tanah Mesir, yang menyatakan karakter mereka yang selalu berpaling dari Tuhan Allah yang hidup, yakni Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, dan mencari allah-allah yang disembah bangsa-bangsa lain.

Penyelamatan Tuhan Allah menyadarkan umat-Nya untuk percaya kepada-Nya saja. Namun sebelum penyelamatan itu terjadi, umat Allah harus menjalani hukuman-Nya terlebih dahulu, sebagai bagian dari komitmen Tuhan Allah untuk membersihkan umat-Nya dari dalam diri mereka. Hukuman kepada umat-Nya ini dan kemudian penyelamatan-Nya atas mereka pada akhirnya bermaksud untuk membersihkan mereka agar hati mereka hanya berpaut pada Tuhan Allah saja.

Sebagai keluarga Kristen, kita perlu meyakini bahwa proses hidup yang Tuhan Allah izinkan teralami dalam hidup kita dimaksudkan-Nya untuk memurnikan kita dari dalam diri kita. Kecondongan hati kita terhadap dosa adalah alasan mengapa kita masih suka hidup dalam dosa-dosa yang pada akhirnya menghancurkan hidup kita dan keluarga kita. Tuhan Allah mau memurnikan hati kita agar tindakan-tindakan hidup kita berkenan kepada-Nya.

Doa: Tuhan Yesus, kami membuka diri untuk terus dimurnikan oleh-Mu, yakni melalui firman-Mu dan melalui proses hidup yang sementara kami jalani. Tolong kami, ya Tuhan. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top