Renungan Harian: Jumat 14 Maret 2025, Mazmur 32:10 Orang Percaya Dikelilingi Kasih Setia-Nya


Mazmur 32 : 10

Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia.

Ada banyak orang yang masih merasa hampa dan tidak puas di tengah dunia yang penuh dengan cara dan resep instan untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Padahal media sosial dipenuhi dengan “tips-tips” atau “langkah-langkah” untuk hidup yang lebih baik, mulai dari diet terbaru hingga strategi investasi yang menjanjikan. Mazmur 32:10 memberikan pandangan yang berbeda tentang rahasia hidup yang diberkati. Apalagi di tengah dunia yang makin materialistis dan individualistis, perenungan ini mengingatkan kita bahwa berkat sejati tidak terletak pada banyaknya kekayaan atau pencapaian pribadi, melainkan pada hubungan yang benar dengan Tuhan Allah. Pengajaran ini penting di masa ketika banyak orang mengalami kecemasan, depresi, dan kehampaan spiritual meskipun hidup dalam kelimpahan materi seperti saat ini.

Firman hari ini menunjukkan perbedaan yang jelas antara “orang fasik” dan “orang yang percaya (Ibr: batakh) kepada TUHAN.” Frasa “banyak kesakitan” (Ibr: mak’ob) yang dialami orang fasik menunjukkan bahwa hidup tanpa Tuhan Allah, meskipun mungkin tampak menyenangkan dari luar, pada akhirnya membawa penderitaan. Sebaliknya “kasih setia” (Ibr: khesed) yang mengelilingi orang percaya menggambarkan perlindungan dan berkat yang utuh dari Tuhan Allah. Kata “kasih setia” (khesed) memiliki makna yang kaya, menunjukkan kesetiaan, belas kasihan, dan kasih yang tak tergoyahkan dari Tuhan Allah. Ini menegaskan bahwa rahasia hidup yang diberkati bukan terletak pada keadaan yang datang dari luar diri, melainkan pada hubungan yang dekat dan penuh kepercayaan kepada Tuhan Allah.

Setiap keluarga Kristen sesungguhnya diajak untuk melihat kembali pemahaman tentang “hidup yang diberkati” berdasarkan pada kesaksian Alkitab, yang bukan seperti standard duniawi. Orang tua perlu mengajarkan anak-anak untuk menghargai karakter dan hubungan yang lebih dari sekedar harta benda. Dalam keluarga, pekerjaan atau berbagai bidang kehidupan, sangatlah penting menjadikan percaya kepada Tuhan Allah sebagai pusat kehidupan kita. Janganlah berpusat pada pencapaian diri dan harta. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi orang yang diberkati, tapi menjadi saluran berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan Allah. Amin.

Doa: Kami bersyukur pada-Mu ya Tuhan Allah, karena Engkau selalu mengelilingi kami dengan kasih setia-Mu. Bimbinglah agar hidup kami berpusat pada kehendak-Mu dan bukan berpusat pada diri sendiri dan kehendak dunia. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top